Kepala Dinas PU Riau, Firdaus MT menyatakan kemungkinan bisa dibangunnya jalan layang tersebut tahun depan karena adanya peningkatan anggaran yang akan diterima Riau dari kementrian PU. Sesuai RPJM Kementrian PU 2010 - 2014, Riau memperoleh dana sekitar Rp. 700 milyar. Ini jauh meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp. 390 milyar.
Kepada Tribun, Firdaus menuturkan dalam rapat koordinasi regional Pekerjaan Umum ayang diselenggarakan di Semarang beberapa waktu lalu, pembangunan Fly Over di Kota Pekanbaru juga sudha menjadi rekomendasi utama dalam kementrian PU.
" Mudah mudah 2011 nanti utk fly over sudah bisa dilaksanakan. Saat Rapat koordinasi regional di Semarang, juga memasukan pembangunan Fly Over dalam rekomendasi utama dari kita," ujarnya.
Menurut Firdaus, jalan layang yang memiliki panjang sekitar 600 meter itu membutuhkan dana pembangunan hingga Rp. 75 milyar satu titik. Diharapkan, dana pembangunan sepenuhnya berasal dari APBN karena lokasi pembangunan bagian dari jalan nasional. Namun bila pusat mengajukan opsi agar budget sharing dengan daerah, akan dilihat lagi kemampuan daerah.
"Karena berada di jalan nasional kita harapkan dananya dari pusat. Namun nanti tergantung kemampuan keuangan pusat. Kalau minta share kita lihat lagi kemampuan keuangan kita," ujarnya.
Persiapan pembangunan Fly over ini sebenarnya sudah dilakukan PU Riau sejak tiga tahun lalu. Bahkan Detail Engineering Design (DED) Fly over pun sudah dilakukan salah satu konsultan. Namun karena keterbatasan dana dari Bina Marga pusat, pembangunan baru bisa dilakukan tahun depan.
Diakui Firdaus, Dirjen Bina Marga secara prinsip menyetujui Fly over ini. Apalagi saat PON 2012 nanti dipastikan akan terjadi kemacetan luar biasa di dua titik yang direncanakan. Namun karena adanya penurunan anggaran Bina Marga pusat, maka pembangunan pun harus ditunda.
"Sebelumnya sudah pernah diskusikan dengan Dirjen Bina Marga yg saat ini jadi Wakil Menteri PU. Secara prinsip beliau sudah setuju namun masih kendala dana. Apalagi 2010 ini ada penurunan angaran Bina marga secara drastis," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga PU, SF Hariyanto menyatakan lama pembangunan satu fly over ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Agar bisa dimanfaatkan saat PON, maka 2011 merupakan limit waktu pembangunan.
Sesuai rencana, jalan layang pertama di Pekanbaru ini akan berada di atas jalan Sudirman. Setiap kendaraan yang berasal dari pusat kota dan menuju arah simpang Harapan Raya diharuskan melewati fly over. Begitu juga sebaliknya. Sedangkan kendaraan dari Jalan Nangka ataupun menuju Nangka bisa berbelok tanpa harus berhenti di persimpangan.
Sementara di Simpang Harapan Raya, jalan layang dibuat memanjang di Jalan Sudirman melawati Harapan Raya. Pengemudi yang melewati jalan Sudirman akan naik melewati Fly over Sebaliknya pengemudi lainnya bisa jalan terus tanpa terpengaruh lampu lalu lintas. (nas)
Kepada Tribun, Firdaus menuturkan dalam rapat koordinasi regional Pekerjaan Umum ayang diselenggarakan di Semarang beberapa waktu lalu, pembangunan Fly Over di Kota Pekanbaru juga sudha menjadi rekomendasi utama dalam kementrian PU.
" Mudah mudah 2011 nanti utk fly over sudah bisa dilaksanakan. Saat Rapat koordinasi regional di Semarang, juga memasukan pembangunan Fly Over dalam rekomendasi utama dari kita," ujarnya.
Menurut Firdaus, jalan layang yang memiliki panjang sekitar 600 meter itu membutuhkan dana pembangunan hingga Rp. 75 milyar satu titik. Diharapkan, dana pembangunan sepenuhnya berasal dari APBN karena lokasi pembangunan bagian dari jalan nasional. Namun bila pusat mengajukan opsi agar budget sharing dengan daerah, akan dilihat lagi kemampuan daerah.
"Karena berada di jalan nasional kita harapkan dananya dari pusat. Namun nanti tergantung kemampuan keuangan pusat. Kalau minta share kita lihat lagi kemampuan keuangan kita," ujarnya.
Persiapan pembangunan Fly over ini sebenarnya sudah dilakukan PU Riau sejak tiga tahun lalu. Bahkan Detail Engineering Design (DED) Fly over pun sudah dilakukan salah satu konsultan. Namun karena keterbatasan dana dari Bina Marga pusat, pembangunan baru bisa dilakukan tahun depan.
Diakui Firdaus, Dirjen Bina Marga secara prinsip menyetujui Fly over ini. Apalagi saat PON 2012 nanti dipastikan akan terjadi kemacetan luar biasa di dua titik yang direncanakan. Namun karena adanya penurunan anggaran Bina Marga pusat, maka pembangunan pun harus ditunda.
"Sebelumnya sudah pernah diskusikan dengan Dirjen Bina Marga yg saat ini jadi Wakil Menteri PU. Secara prinsip beliau sudah setuju namun masih kendala dana. Apalagi 2010 ini ada penurunan angaran Bina marga secara drastis," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga PU, SF Hariyanto menyatakan lama pembangunan satu fly over ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Agar bisa dimanfaatkan saat PON, maka 2011 merupakan limit waktu pembangunan.
Sesuai rencana, jalan layang pertama di Pekanbaru ini akan berada di atas jalan Sudirman. Setiap kendaraan yang berasal dari pusat kota dan menuju arah simpang Harapan Raya diharuskan melewati fly over. Begitu juga sebaliknya. Sedangkan kendaraan dari Jalan Nangka ataupun menuju Nangka bisa berbelok tanpa harus berhenti di persimpangan.
Sementara di Simpang Harapan Raya, jalan layang dibuat memanjang di Jalan Sudirman melawati Harapan Raya. Pengemudi yang melewati jalan Sudirman akan naik melewati Fly over Sebaliknya pengemudi lainnya bisa jalan terus tanpa terpengaruh lampu lalu lintas. (nas)
0 komentar:
Posting Komentar