Ads

Rabu, 04 Januari 2012

Diego Michiels Resmi ke Persija

JAKARTA - Teka-teki masa depan Diego Michiels setelah mundur dari Pelita Jaya akhirnya terjawab. Pilar Timnas U-23 berdarah Belanda itu akhirnya memilih Persija yang berkiprah di Indonesian Premier League, sebagai klub barunya. 

Diego telah menandatangani kontrak dengan Persija hari ini, dan langsung mengikuti latihan bersama tim pagi dan sore ini pukul 15.00 WIB di lapangan PSAU, Halim Perdanakusuma Jakarta,” ujar media officer Persija, Amira Kareem dalam rilis yang diterima okezone, Rabu (4/1/2012). 

Masih menurut Amira, Diego dipilih Persija karena saat ini tim tengah membutuhkan sosok pemain sepertinya. Saat ini Persija tengah mengusahakan pengurusan izin ke LPIS agar Diego bisa ikut membela tim Persija dalam laga home Persija Vs Arema FC di Stadion Manahan Solo, Sabtu 7 Januari 2012 pukul 15.30 WIB LIVE di MNC TV. 

Manager tim Persija Kolonel Pnb Ardhi Tjahjoko menegaskan, sebelumnya Persija juga telah meminta izin PSSI untuk merekrut Diego. Dan ternyata hal itu sejalan dengan keinginan pemain itu bermain di klub Ibu Kota.

"Kami tahu dia berstatus free dari klub manapun. Lalu kami izin ke PSSI untuk meminta Diego, dan PSSI mengizinkan. Sesuai keinginan Diego berharap bisa tetap bermain di klub Ibu Kota, maka kami hubungi dan menawarkan Diego untuk bergabung, dan dia bersedia,” terang Ardhi. 

“Tujuan kami mengambil Diego adalah untuk meningkatkan performa tim kita. Ironis karena kurang lebih 10 tahun kita tidak juara liga, tahun ini semoga ini terwujud. Proses ini kami siapkan dengan cepat agar dia bisa membela tim kita dalam laga melawan Arema FC di Solo, 7 januari 2012 besok,” imbuh dia

De Gea: Premier League Menguras Fisik

MANCHESTER – Seringkali dianggap membuat kesalahan, kiper belia Manchester United, David de Gea berjanji akan memperbaiki kinerjanya di bawah mistar. Namun, De Gea membuat pembelaan, kealpaan yang dibuat kiper bisa terjadi kapan saja dalam setiap pertandingan.

Dalam laga kontra Blackburn Rovers, De Gea dianggap melakukan blunder fatal saat gagal mengantisipasi sepak pojok yang memberikan jalan bagi Grant Hanley untuk memastikan kemenangan Blackburn melalui tandukannya. Kritkan tajam atas performanya di lapangan, kembali menghampirinya.

Namun, sebagai orang yang bertanggung jawab atas gawang United, kiper yang didatangkan Atletico Madrid di awal musim ini menyatakan, setiap kiper bisa membuat kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan bagi timnya.

“Mari hadapi itu. Semua kiper berbuat kesalahan sesekali dan tidak satupun dari kami melakukannya seperti saat itu. Tetapi saya tahu, di waktu itu, saya harus memiliki kepercayaan diri dengan rekan setim. Kesalahan bisa terjadi, tetapi saya harus lebih percaya dengan diri sendiri,” ujar kiper asal Spanyol tersebut dikutip ESPN, Selasa (3/1/2012).

De Gea pun tidak memungkiri, gaya permainan di Inggris menguras fisik dan menuntutnya agar tetap tampil penuh konsentrasi. Situasi inilah yang sedang dia coba pelajari lebih jauh dan mendalam. Terlebih, variasi tembakan dan serangan lawan kian menyulitkannya mengantisipasi pergerakan bola.

“Saya pikir, itu adil untuk mengatakan La Liga dan Premier League liga terbaik di dunia. Kedua liga ini sangat mirip. Tetapi, ini sangat baik untuk mengetahui, gaya permainan di sini menyita fisik dan sebagai kiper, Anda harus melakukannya dengan benar. Anda harus perhatian di sepanjang pertandingan,” ujar De Gea.

“Pemain bisa menembak dari berbagai penjuru dan mereka bisa menembak dari jarak jauh. Anda harus waspada, Anda bisa mendapatkan tendangan jarak jauh setiap waktu. Karenanya, banyak juga umpan silang dari samping, banyak bola atas dan bermain di udara. Jadi, Anda harus mampu untuk berada di sana, menghalaunya dan menghentikan tembakan,” urai De Gea.

Berangkat dari uraiannya tersebut, De Gea pun menyadari, dirinya harus menyesuaikan diri dengan gaya permainan Premier League yang menantang dengan giat berlatih di samping memompa kepercayaan diri untuk bisa tampil optimal.

“Saya tahu, ketika saya darang ke United, ini menjadi gaya permainan saya. Jadi saya cukup siap dan saya percaya diri ketika saya datan ke setiap pertandingan. Saya sadar, harus banyak berlatih dan berkonsentrasi untuk menghentikan tembakan,” ujarnya.

“Saya coba meningkatkan semua bidang permainan saya, semua aspek itu bervariasi dan saya ingin melakukan yang terbaik. Semoga, saya bisa atau bahkan melampaui kinerja dan kontribusi (Edwin Van der Sar) di klub ini,” imbuh De Gea mengakhiri.

Saya Bisa Jenuh Latih Timnas Inggris

LONDON – Bos Tottenham Hotspur, Harry Redknapp sejauh ini masih mempertimbangkan tawaran untuk menunaikan tugas negara, melatih timnas Inggris. Redknapp memang diproyeksikan Football Association sebagai suksesor Fabio Capello yang akan meletakkan jabatannya pelatih timnas Inggris selepas Euro 2012 nanti.
 
Arsitek kawakan di Inggris itu menyatakan, melatih Inggris kemungkinan akan menjadi puncak kariernya dan dia menyebut, menukangi timnas membuatnya bisa dilanda kejenuhan, karena hanya akan bertemu dengan pemainnya hanya dalam beberapa pekan saja.
 
Berbanding terbalik, saat menukangi klub di mana intensitasnya pertemuannya dengan para punggawanya sering terjadi jelang akhir pekan di setiap sesi latihan. “Saya menikmati waktu setiap hari, datang dan bekerja dengan pemain di lapangan latihan setiap hari, bertemu dengan mereka,” antusias Redknapp sebagaimana dikutip ESPN, Rabu (4/1/2011).
 
“Saya tidak tahu, jika saya harus bertemu dengan pemain setiap enam atau tujuh pekan sekali. Ini akan sangat berbeda untuk saya dan ini akan sangat sulit. Saya akan sangat bosan” sambungnya.
 
Dan Redknapp pun tidak lelah menyampaikan pesan, untuk saat ini dirinya masih fokus menukangi klub seraya berharap tongkat estafet kepelatihan timnas bisa jatuh ke tangan pelatih asal Inggris, selepas era Capello berakhir. “Saya membayangkan, saya selalu mengatakan ini akan menjadi puncak sebagai pelatih Inggris untuk melatih negaranya,” ujarnya.
 
“Ketika Capello selesai, saya akan senang untuk melihat mereka (FA) memberikan itu kepada orang Inggris. Kalau itu datang, akan sulit menolaknya bagi setiap orang Inggris,” tuntas Redknapp.

Sengit, Madrid Atasi Malaga

MADRID – Sempat berada di bawah tekanan Malaga, Real Madrid akhirnya bisa bernafas lega di penghujung laga leg pertama babak 16 besar Copa del Rey. Madrid sukses menumbangkan Malaga dengan skor tipis 3-2, Rabu (4/1/2012) dinihari tadi.

Memulai babak pertama, seisi Santiago Bernabeu sempat dikejutkan oleh gol cepat Malaga yang dicetak oleh Sergio Sanchez, 10 menit laga baru berlangsung. Gol penghentak tim asuhan Manuel Pellegrini itu menginspirasi Martin Demichelis untuk mencetak gol tambahan di pertengahan babak kedua.

Hingga turun minum, Jose Mourinho yang menampilkan sejumlah pilar andalnya seperti Cristiano Ronaldo, Gonzalo, Ricardo Kaka, dan Xabi Alonso harus puas tertinggal 2-0. Di babak kedua, Madrid baru panas dan menunjukkan talentanya. Strategi The Special One memasukkan Mesut Ozil, Sami Khedira dan Karim Benzema terbukti menghadirkan ritme baru bagi pola permainan Madrid.

Tonggak kemenangan Madrid di laga ini diawali gol dari Khedira. Manuver individualnya di kotak penalti membuat pemain timnas Jerman itu merayakan selebrasi golnya ke gawang Malaga. Ritme permainan Madrid pun seketika berubah sejak Khedira melesakkan gol pertama.

Sukses mengejar ketertinggalan menjadi 1-2, Madrid kian intens melancarkan serangan. Kesalahan koordinasi pemain Malaga dengan kiper Malaga, Wilfredo Caballero dimanfaatkan dengan baik oleh Huguain untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Klimaks pertandingan terjadi saat Benzema mencetak gol penentu kemenangan Madrid. Menerima umpan jauh, pemain asal Prancis itu langsung melepaskan tendangan keras yang sulit dihalau Caballero. Skor 3-2 di penghujung laga, membuat Madrid tampil militan.

Cristiano Ronaldo nyaris memperlebar keunggulan Madrid di masa injury-time. Sayang, golnya telah dianulir wasit karena dirinya lebih dulu berada dalam posisi off-side. Hingga peluit panjang dibunyikan, Madrid akhirnya sukses mengatasi perlawanan sengit Malaga.

SUSUNAN PEMAIN
REAL MADRID:
 Casillas, Albiol, Pepe, Arbeloa  (S. Khedira), Marcelo, Kaka (K. Benzema), Xabi, L. Diarra, Jose Callejon (M.Ozil), Cristiano Ronaldo, G. Higuain

MALAGA:
 W. Caballero, J. Mathijsen, M. Demichelis, Monreal, Sergio Sánchez, J. Toulalan, Cazorla, Apono, Isco (Duda), R. van Nistelrooy  (S. Rondon), S. Fernandez

Diego Datang, Erol Terancam Di Liga ISL

SURABAYA - Rumor soal bergabungnya bek kiri Diego Michiels ke persebaya Surabaya semakin santer. Apalagi kini Diego telah menyatakan pengunduran dirinya dari Pelita Jaya dan belum mempunyai klub baru di Indonesia.

Sebelumnya pihak Persebaya juga menyambut dengan tangan terbuka jika pemain hasil naturalisasi itu ingin ke Surabaya. Pelatih Divaldo Alves maupun kalangan pemain seakan seirama dengan mengatakan Deigo menjadi tambahan kekuatan yang bagus di lini pertahanan.

Andik Vermansyah, bintang Persebaya yang tengah bersinar, menyebut Diego bakal menjadi benteng tangguh Bajul Ijo. Apalagi Andik sangat paham permainan Diego yang kebetulan satu tim dengannya di Timnas U-23. Sayang sambutan itu tak berlaku bagi Erol FX Iba.

Kedatangan Diego jelas bakal mengusik posisinya sebagai full back kiri. Selama ini, Erol yang musim lalu menjadi kapten Persebaya, hampir selalu menjadi pilihan di sektor kiri dan belum ada pemain yang benar-benar bisa menggeser posisinya.

Namun kedatangan Diego yang berlabel timnas sekaligus usia yang jauh lebih muda, bisa menggoyang kemapanannya. Erol sendiri sejauh ini belum terpengaruh soal rumor kedatangan Diego dan mencoba tidak terganggu dengan pemberitaan tersebut.

“Saya pemain profesional, jadi persaingan itu sudah sangat biasa. Kalau memang ada pemain berposisi sama dengan saya, ya harus bersaing. Mau tak mau saya harus siap bersaing dengan pemain lain,” kata mantan pemain Arema FC dan Semen Padang.

Seandainya Diego datang ke Persebaya, menurutnya itu sebuah fenomena wajar karena tim juga bertujuan memperbaiki kinerja tim. Pemain asli Papua yang  pernah memperkuat timnas ini berupaya agar ia tetap bisa menjaga posisinya di sektor kiri pertahanan Persebaya.

Erol sendiri malah dengan profesional menyebut Diego sebagai pemain muda dengan kemampuan bagus. Selain kiprahnya yang sudah teruji di Timnas U-23, pemain itu disebutnya mempunyai kemampuan di atas rata-rata dan bisa dikembangkan lagi.

“Posisi yang saya hadapi sama dengan Diego kalau memang benar dia akan ke Persebaya. Dia juga harus berlatih keras untuk bersaing di tim utama. Saya anggap itu biasa dan keputusan terakhir tetap ada di tangan pelatih. Baik saya atau Diego punya kelebihan dan kelemahan masing-masing,” tambahnya.

Erol memperkuat Persebaya jelang kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), akhir 2010 silam. Kala tim kebanggaan Bonekmania masih ditangani Aji Santoso, ia dipercaya menjadi kapten tim. Setelah peralihan kursi kepelatihan, ban kapten berpindah ke lengan Otavio Dutra.

Sementara, hingga berita diturunkan, belum ada kepastian ke mana Diego Michiels bakal berlabuh setelah hengkang dari Pelita Jaya. Ia masih ingin mencari klub baru di Indonesia, walau mengungkapkan niatnya kembali ke Belanda sebagai opsi terakhir.  

City Pimpin Dua Gol Dari Liverpool

MANCHESTER - Manchester City yang bernafsu memperlebar jarak dengan Manchester United, tidak menemui kesulitan untuk membuka keunggulan lebih dulu saat menjamu Liverpool di Etihad Stadium.

Kelengahan Pepe Reina mengantisipasi sepakan Sergio Aguero memaksimalkan umpan terukur David Silva, membuat striker asal Argentina itu sukses mengoyak jala Liverpool, 10 menit laga baru berlangsung. Sontak, seisi stadion bergemuruh menyambut gol pertama The Citizen.

Tertinggal satu gol, Liverpool yang tengah berada dalam performa terbaiknya, ganti menekan. Tendangan spekulasi beberapa kali dilepaskan punggawa Liverpool untuk menyeimbangkan kedudukan. Rotasi pemain yang dilakukan Roberto Mancini terbukti ampuh untuk membawa City tampil cemerlang

City yang ingin menambah keunggulan pun terus melancarkan tekanan. Hasilnya, di menit 32, Yaya Toure berhasil menambah rekening gol City melalui tandukannya mengoptimalkan sepak pojok Silva.

Tidak dapat dipungkiri, Silva menjadi tokoh sentral City dalam pertandingan ini. Tingginya mobilitas mantan pemain Valencia dijantung pertahanan merepotkan lini belakang Liverpool yang dijaga Daniel Agger dkk.

Tidak mau terus ditekan, Andy Carroll sempat mendapat peluang. Sayang, akurasi sepakannya yang lemah membuat bola bergulir hanya di samping mistar Joe Hart. Hingga penghujung laga,skor 2-0 masih untuk keunggulan City.

SUSUNAN PEMAIN
MANCHESTER CITY:
25-J. Hart, 28-K. Toure, 4-V. Kompany, 2-M. Richards, 22-G. Clichy, 18-G. Barry, 7-J. Milner, 21-David Silva, 42-Y. Toure, 16-S. Aguero, 10-E. Dzeko 

LIVERPOOL: 25-Pepe Reina, 2-G. Johnson, 5-D. Agger, 37-M. Skrtel, 3-Jose Enrique     
19-S. Downing, 26-C. Adam, 20-J. Spearing, 14-J. Henderson, 18-D. Kuyt, 9-A. Carroll